Rabu, 24 Desember 2014

Tangisan Kue Lapis

   Malam itu saya pergi ke suatu tempat yasinan orang meninggal, yang kata emak masih keluarga deket. Disitu banyak papan-papan atau apalah yang tulisannya Turut berduka cita blablabla atas meninggalnya Siti Rohana. Rame sih, tapi orang-orang disitu malah sibuk foto-fotoan bareng, padahal itu kan malam penuh duka. Malahan ada yang nangis dibuat-buat.Ternyata emang bener, kiamat sudah dekat. Andaikan saya Siti Rohana, pasti mereka udah saya gentayangin duluan, walaupun saya gak tau Siti Rohana itu yang mana.
   Bukan cuma almarhuma yang bersedih hati, kue lapis pun menangis tercerai-berai lunglai sampai kita cerai! karena tak ada satupun no one yang ingin memakan bahkan menyentuh, menghirup aroma, dan mencumb—lupakan. Ada kakak-kakak menawarkan sepiring pempek, saya ambil piringnya, lalu saya cabik-cabik semua pempek itu dengan beringas dan penuh amarah yang menggebu-gebu seperti tebu di dalam subsiteng.
   Dan tibalah saatnya membaca yasin bersama-samaaa. Saya lagi gak pegang buku yasin, jadi saya cuma nontonin kodok dan cacing yang berjoget-joget gaje di rerumputan. Ehh ada kodok loncat ke kaki saya, refleks langsung saya mengeluarkan melempar-kodok-menggunakan-kaki-sejauh-1000-mil no jutsu.
   Wah! Ternyata kodok itu bisa ngomong, pasti dia kodok yang tersesat! "Hai qnalin q q0d0q, qi-ou-di-ou-qi sie alay dari kampung sebelahh" sembari mengedipkan sebelah mata dan memelet-meletkan lidahnya. "Tompelmu manis" ucap q0d0q kepada adek saya, lalu melesat pergi, takut ditendang lagi kali yah? "APAH!!!? AKU TIDAK PUNYA TOMPEL! DASAR BINATANG TIDAK BERPERIKEBINATANGAN!" teriak sang adek murka. Imajinasi ini pun berpacu dengan liarnya.
   Sesampainya di rumah, saya melihat sesuatu yang janggal sesuatu yang ganjil dan tidak biasa di dahi adek saya dan itu mengusik pikiran saya. ITU TOMPEL! Tompel woi tompel! Padahal seingat saya adek saya tidak menyimpan perasaan kepada tompel. Mungkin itulah yang dimaksud q0d0q tadi, benar-benar tompel ini adalah sebuah misteri tak termenetaskan.
  Ternyata setelah saya berpikir(pake otak) dan mengamati tak karuan, bisa disimpulkan we can conclude that it's a serangga atau insect in english. Mungkin dari tempat yasinan tadi, terus adek saya ambil tuh serangga "Ngisep nih,"
  "Ngisep pikiran dan akal sehat nih jangan-jangan. AAA!!! aku inonsemia, kamuu! kamu siapah!?"

TAMAT

krik.. krik..

*mengheningkan cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar